Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung melaksanakan sosialisasi digital tracing aplikasi PeduliLindungi. Dengan cara daring, sosialisasi pada Kamis (12/08) dihadiri oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali, serta Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/ Bali Tourism Board (BTB) sebagai narasumber. Sebagai peserta dari asosiasi pariwisata seperti PHRI, BPPD Kabupaten Klungkung, Forum Komunikasi Desa Wisata/Pokdarwis, dan dari sektor ekonomi kreatif. Sosialisasi ini menyasar pelaku pariwisata khusus di Kabupaten Klungkung.
Aplikasi PeduliLindungi yang bertujuan untuk membantu pelacakan mobilisasi masyarakat yang hendak mengakses layanan umum, gedung, pusat perbelanjaan maupun sarana pariwisata untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. Cara kerja tracing PeduliLindungi pada suatu lokasi. Tracing dilakukan melalui scan QR Code oleh pengunjung. Pertama, tentu pada telepon harus ada aplikasi PeduliLindungi yang dapat diunduh secara gratis. Kedua, sebelum memasuki suatu lokasi, pengunjung melakukan check in QR code yang ada.
Ketiga, pengunjung akan mendapatkan notifikasi berupa QR code dengan warna hijau, kuning, atau merah yang menunjukkan status vaksinasi dan kondisi kesehatan (postif/negative COVID19). Hijau berarti sudah melaksanakan 2 kali vaksin, bukan kontak erat. Warna kuning berarti vaksinasi baru 1 kali. Sedangkan merah menyatakan kondisi positif COVID19. Keempat, jika akan keluar dari suatu lokasi, pengunjung melakukan check out.
Bagi gedung/kantor/akomodasi/tenant mendapatkan QRcode diharuskan mendaftar melalui tautan https://bit.ly/daftarQRCode. Pendaftaran tersebut membutuhkan data lokasi yang presisi melalui titik koordinat. Titik koordinat ini adalah lokasi dimana QRcode akan ditempatkan, baik pintu masuk, pintu keluar maupun area lain. Pendaftaran tidak membutuhkan biaya.
Narasumber, Bapak Freddy dari GIPI/BTB, juga mengungkapkan pentingnya pengawasan dari implementasi PeduliLindungi. Bahwa tracing tidak sepenuhnya bergantung pada sebuah aplikasi, tetapi mengutamakan partisipasi seluruh pihak.
Aplikasi ini ini dapat diterapkan dimana saja selama kondisi memungkinkan. Dan akan juga dipertimbangkan untuk dapat digunakan dipelabuhan yang menjadi pintu masuk ke kepulauan Nusa Penida, baik di Kusamba, Padangbai maupun Sanur.
Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam penerapan aplikasi ini, salah satunya yaitu kondisi geografis Kepulauan Nusa Penida yang belum dapat menerima sinyal secara merata.
Pengembangan masih terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan seperti penempatan QRcode yang harus presisi, penggunaan untuk orang asing, termasuk keterkaitan antar pihak sebagai operator maupun pengawas.
Penerapan aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu upaya dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19. Selain menyediakan fasilitas check in dan out, fitur utama pada aplikasi ini adalah untuk membantu pelacakan penyebaran virus, menyediakan informasi zonasi dan notifikasi keramaian, informasi kesehatan dan vaksinasi, zona risiko paparan COVID-19 terkini.
PeduliLindungi dinilai bermanfaat agar masyarakat bisa saling menjaga dan melindungi. Yang paling penting adalah partisipasi masyarakat dalam menjalankan protocol kesehatan. (kaw)